Dia salah satu yang paling unik dari sekian banyak orang yang keluar-masuk dalam hidup gue. Dia yang dulunya bahkan nggak pernah gue lihat rupanya dalam bentuk dua dimensi. Dia yang dulu nggak pernah gue dengar suaranya. Dia yang dari dulu cuma bisa gue lihat tulisannya di layar komputer warnet atau layar hape gue. Dia yang selalu berkhayal bareng gue waktu gue nggak punya teman berkhayal di dunia nyata. Ya, kami bertemu di dunia maya. Dunia yang mungkin bisa memertemukan seseorang dari belahan bumi mana pun dengan orang lain di belahan bumi lainnya. Kami bertemu di sebuah social media. Kami bertemu karena SHINee.
Akhir 2010 hingga sekarang, kurang lebih 2 tahun 10 bulan kami saling mengenal. Kami dipertemukan 4 kali dalam kesempatan yang berbeda. Dengan keadaan hati yang berbeda. Di tempat yang juga berbeda.
Dia…
Jujur, gue sempat ragu saat kami sama-sama lulus sekolah 2011 lalu. Jalur sosmed mulai ditinggalkan karena kesibukan kami masing-masing (lebih tepatnya kesibukan gue, karena gue yang jarang buka sosmed). Contact via HP juga jarang. Gue pikir hubungan gue dan dia akan bernasib sama dengan teman-teman dumay yang lainnya. Hanya bertahan di dumay , nggak akan beralih ke dunia nyata. Tapi nyatanya gue salah…
Kami dipertemukan pada kesamaan lainnya. Kami sama-sama suka menulis. Selain itu kami sama-sama menyukai SHINee. Sejak dipertemukannya lagi kami, gue-khususnya-menemukan banyak kesamaan di antara gue dan dia. Gue kadang bisa mengatakan bahwa kami sehati, kami kembar. Seperti yang pernah dia tulis di jurnalnya, sama juga dengan gue, meskipun pertemuan kami baru bisa terhitung 4 kali tapi gue ngerasa kayak udah lama kenal dia, gue nyaman sama dia.
Sesuatu yang paling berasa adalah beberapa bulan terakhir ini. Ketika ada sesuatu yang mengganjal di hati gue dan gue share sama dia, ketika itu dia bisa ngerti gue, dia bisa dukung gue. Dia bisa ada buat gue. Setelah itu ada kejadian di mana dia memutuskan mengesampingkan menulis, sesuatu yang menurut gue adalah benang merah antara dia dan gue. Saat itu gue speechless, gue nggak tahu harus ngomong apa. Yang ada cuma nyesek, yang ada cuma rasa takut. Gue takut kalau dia berhenti nulis nanti gue nggak akan lagi punya soulmate kayak dia. Kalau dia mengesampingkan nulis, mungkin dia akan mengesampingkan gue juga. Kalau dia mengesampingkan nulis………. Ya, berbagai macam pikiran terlintas saat itu.
Kemudian Tuhan memertemukan kami lagi di pertemuan keempat, pertemuan paling berkesan, paling bikin kangen, paling bikin gue makin kepengen sama-sama dia terus. Ya, perjalanan kami ke Yogya. Perjalanan yang menurut dia dan gue adalah perjalanan yang membawa kami selangkah lebih dekat dengan mimpi-mimpi kami. Kami kenal banyak orang di Yogya sana, kami dapat banyak ilmu dan yang nggak kalah penting adalah…kami punya waktu lebih lama buat sama-sama. Hampir satu minggu, makan sama-sama, tidur sebelahan. Kemana-mana sama-sama, saling jaga. Untuk melakukan perjalanan sejauh itu dengan orang yang baru gue temuin 3 kali, itu hal yang sangat keren. Dan gue percaya sama dia, gue merasa bukan cuma tiga kali kami pernah ketemu. Gue ngerasa kami itu sudah dekat sejak lama.
Di sana, beberapa kali mungkin gue ngerasa envy. Ternyata dia anak yang supel, anak yang gampang akrab dengan orang banyak, nggak kayak gue yang diem aja. Gue nggak bisa langsung jadi orang supel ketika bertemu orang baru, kalau gue nggak nyaman, maka gue berubah jadi kalem. Tapi 4 hari di sana entah kenapa gue punya semacam dorongan buat ngelindungin dia, meskipun gue tahu kami sama-sama anak perempuan dan apalah yang bisa gue lakukan buat ngelindungin dia (Maaf ya waktu itu bikin kamu hampir nangis :p ). 4 hari bareng-bareng sudah kami habiskan sepuas-puasnya. Dari suka hingga duka semuanya terasa.
Kalau saat ini gue disuruh make a wish untuk kami berdua, gue mau kami bisa punya kesempatan bertemu lebih lama. Gue mau jadi pendengar yang baik untuk dia. Gue mau dengar kisah hidup dia, bukan dia yang terus-menerus jadi pendengar gue. Gue mau tahu nama lengkapnya, gue mau tahu gimana dia kalau lagi marah, gimana dia kalau lagi kecewa, gimana dia kalau lagi galau. Gue mau lihat sisi lain diri dia yang selama ini belum pernah gue temukan.
Tahun depan gue ke Riau. Wish gue yang lain adalah semoga sebelum September 2014 gue bisa punya banyak waktu buat hang out bareng dia. Semoga kami bisa mencapai mimpi kami sebelum gue hijrah ke Riau. Semoga gue bisa sama-sama dia terus. Semoga setelah gue di Riau, gue bisa tetap dekat sama dia meskipun cuma lewat Skype, chat, smsan atau telepon. Semoga kami bisa tetap dekat sampai kelak kami menikah dan punya anak (agak lebay ya. tapi suer gue berharap kayak gini).
Kayak yang kemarin pernah dibahas. Gue percaya Tuhan nggak ngizinin kami untuk saling bosan satu sama lain, makanya Tuhan kasih waktu kami untuk bertemu itu singkat dan hanya beberapa saat. Semoga kami bisa terus bersahabat, terus bersama, terus mencintai SHINee, dan terus menulis.
Aku belum pernah bilang ini sebelumnya ke dia, sesuatu yang menurut gue penting banget.
“Aku sayang sama kamu, Jagi. Kalau kelak kita jauh dan susah untuk ketemu, bisa nggak aku minta untuk jangan lupain aku. Jangan lupain gimana awal pertemuan kita, jangan lupain masa-masa kita di Yogya, atau kalau memang kamu lupa, minimal kamu masih ingat kalau aku pernah ada dalam hidup kamu.”
Didedikasikan untuk Rina,Bandung, 7 Oktober 2013 – 01.38 a.m.
Terima kasih sudah hadir dan memberi warna dalam hidup aku <3
Lihat gambar di atas? Kamu udah liat aku yg paling bawah 🙂
JamJam Jamong
huuuuuu ~~~~~ aku terharu …. aku terharu …. T____T
aahh baca ginian . apa lg pnya org dikenal ntah kenapa langsung nyesek ..konyol . iya .
nama pnjang nayaa??? bwhahaha .. silahkan minta rek atm dia . karena tertera disana gkgk
dhamalashobita
Nyahahahaha.. Jangan nangis yaaak.. Aku udah buang air mata tadi pagi. :p
Ahh..masa harus transfer ke dia buat tau nama lengkapnya .__.
rinnaaay
Demi apaaa aku baca ini tuh berkali-kali… Disela2 kerja, pas di bis, dan sekarang… Sampai rasanya aku mulai hapal hahahaha sampai mataku sakit~~~
Membuka perasaan masing2 nggak buruk juga ternyata hahaha tp kayanya kalo ketemu nanti bakal agak awkward xD
“…Ternyata dia anak yang supel, anak yang gampang akrab dengan orang banyak…” <
rinnaaay
Duh komen di atas nggak bener tuh kepotong2 ><
dhamalashobita
Wkwkwkw 😀
Siapa yang bakal awkward???
Kita? Nggak juga sih kurasa. Hehehe
Jangan nangis yaaaa..
heztiiey_
Aq setuju ama mala eonni. Nay eonni ternyata supel. Cuma karena aq yg kaku, jd aku yg banyak diemnya. Berasa banget jadi adek… Hhehehhe
*ingetpasnontonmubankdulu*