Photo by Kaitlyn Baker on Unsplash
.
Ehem! It’s been way too long since my last blog post. Yang dulu di awal 2022 katanya mau bikin satu tulisan seminggu, terus sekarang malah hiatus berbulan-bulan sampai-sampai 2022 sisa 4 bulan lagi. Ke mana aja, sih? The truth is I’ve been nowhere. :’)
Pernah ada satu kali waktu aku ikut-ikutan trend anonymous question di Instagram dan mendapatkan satu pertanyaan tentang menulis. Kurang lebih menanyakan apa aku masih lanjut menulis atau sekarang malah terjebak di situasi nggak produktif dan ikut-ikut orang lain mengerjakan hal-hal nggak produktif. Setelah sekian lama, rasanya cukup tertampar juga, apalagi ketika akhirnya aku benar-benar berhenti dan mikir kalau aku sudah cukup lama meninggalkan semuanya.
Ke mana, mimpi-mimpi buat jadi penulis, satu-satunya mimpi yang rasanya bikin aku semangat setiap hari, rasanya menguap begitu saja. Sudah lama juga rasanya sejak terakhir kali aku menikmati tulisan-tulisanku, menikmati gimana riweuh-nya memikirkan ide, ngobrol sama teman-teman soal lomba atau proyek menulis, repotnya riset (yang paling aku suka), dan tentunya menulis kata tamat di draf naskahku.
Aku pernah merasa di satu titik kalau keeping up di dunia tulis-menulis ini berat. Sebagai novelis, kita dituntut bukan hanya untuk menulis cerita, tetapi juga setelahnya, mempromosikan buku, menggaet pembaca, dan masih banyak hal lainnya. Masalah menulis sudah jadi satu hal yang luar biasa panjang, masalah mempromosikan tulisan kita jadi satu hal yang sama menantangnya.
I’ve been leaving ‘writing’ way too long.
Aku kangen menulis lagi, jangan ditanya. Tapi setelah berhenti melakukan sesuatu sekian lama, memulainya bukan perkara mudah. Kadang aku bahkan bingung harus mulai dari mana, dengan cara apa, lalu setelah menulis, apa lagi selanjutnya?
I’ve been leaving ‘writing’ way too long.
Sekarang, bisa nggak ya, semuanya dimulai lagi?
Leave a Reply