Life is just a straight long road full with choices. You will reach a different destination each time you choose to turn left or right.
*
Yap. Hidup memang hanya sebuah jalan lurus panjang, tetapi ia memiliki banyak cabang ke kiri dan kanan di sepanjangnya. Cabang-cabang itu kerap kita sebut pilihan. Kita tidak pernah tahu ke mana cabang itu akan membawa kita, lebih baik atau tidak, menyenangkan atau tidak. Kita tidak pernah tahu apa yang akan kita temui ketika kita baru saja berbelok ke satu cabang.
Ketika kecil, mungkin aku hanya perlu memilih kaset Chikita Meidy atau Trio Kwek Kwek. Ketika usiaku lebih besar, mungkin aku hanya perlu memilih ingin baju berwarna pink atau biru. Ketika aku remaja, mungkin aku hanya perlu memilih ingin masuk ekstrakurikuler vocal group atau band. Ketika SMA, mungkin aku hanya perlu memilih ingin masuk jurusan IPA atau IPA. Dan ketika dewasa, aku dihadapi pada pilihan yang lebih berat, yang lebih membutuhkan pemikiran yang matang dan sungguh-sungguh.
Hidup memang penuh dengan pilihan, tetapi kali ini aku memang berat sekali dalam memilih. Perang batin itu pasti, dan terlebih lagi, aku menyadari tidak ada yang dapat berperan dalam pilihanku. Orang-orang hanya bisa menyarankan, melihat efek ke depannya, membuatku semakin terhanyut pada kemungkinan-kemungkinan yang akan datang ketika aku memang harus memilih.
Hidup memang penuh dengan pilihan, tetapi kali ini aku memang berat sekali dalam memilih. Perang batin itu pasti, dan terlebih lagi, aku menyadari tidak ada yang dapat berperan dalam pilihanku. Orang-orang hanya bisa menyarankan, melihat efek ke depannya, membuatku semakin terhanyut pada kemungkinan-kemungkinan yang akan datang ketika aku memang harus memilih.
–kkeut
Leave a Reply