Why can emptiness feel so heavy?
*
Jika saja kau mendengarkan nasihat orang-orang untuk selalu membatasi rasa sayangmu pada seseorang, mungkin kau akan selamat dari sakit hati. Sayangnya, mungkin beberapa pribadi penyendiri menggantungkan begitu saja hatinya pada orang lain, tanpa batas. Maka ketika orang itu pergi, dia bahkan terlalu sedih sampai lupa meminta hatinya kembali. Hah. Harusnya tubuh si penyendiri itu terasa ringan setelah hatinya pergi. Tapi mengapa kekosongan itu malah bertambah berat?
Jangan lupa, rasa sayang saja tidak akan cukup, Sayang. Kau terlalu dewasa untuk berpikir senaif itu. Sementara dunia di sekelilingmu lebih kejam dari apa yang kau duga. Jika kau membayangkan aura positif sekeliling, kau hanya yakin pada imajinasi di kepalamu yang kosong. Bahkan pada hal yang paling sempurna yang pernah kaulihat, masih ada yang memandangnya cacat. Lalu bagaimana dengan emosi hati yang kau bilang sempurna? Mungkin orang lain memandangnya sebagai jelaga.
Dua orang yang saling menyayangi, belum tentu ditakdirkan untuk bersatu, meskipun mereka bisa bersama. Mungkin kau harus menerimanya, berjalan bersama seperti garis paralel. Terpisah, tetapi tetap berdampingan. Jangan bayangkan betapa menyedihkannya berjalan sendirian seperti garis paralel. Coba ingat, dirinya berjalan di sampingmu. Dan kau tidak akan pernah kehilangannya.
Dan jika kekosongan masih terasa berat, mungkin kau harus memiliki tenaga lebih besar untuk mengangkatnya.
11/09/2016
ANee
eh, typoo TT kak mala maksudnya, bukan malaka TT
myk
Kak malaaaa, fix atuh aku baper padahal masih pagi. Aku kaya baca diary sendiri /bukan curhat/ hahaha
Udah ah, aku gatau mau bilang apa lagi. Tulisan kak mala mah engga usah diragukan lagi pokoknya, ini cantikk, kak.
Syemangat terus yaaaa, kak mallll ^^
dhamalashobita
Diary sendiri.. cieee..
Baper dong nih . Haha
Makasih udah mampir ya, Vana! 😀
dhamalashobita
Fix banget aku harus baca kalau kamu bikin love life paralel wkwkwk
Makasih banyak ya, Sher. 😀
Keep making something too!
dhamalashobita
Nee.. aku baca komen kamu malah baper. Bahahahaha.
Bener, filosofi sepatu itu nyesek!
Kudou
Kak malaa, la baru numpang like kmrn, dan skrg mau komeen..wkwk
Yups ini sedap sekaliii bapernya huhuu.. pas banget timingnya sama suatu hal yg kualami *elahcurhit
Tp ya, kalau pun dia pergi trus yg awalnya paralel malah saling menjauh ya…bgimana lagi ya.. yg penting harus ttp kuat selalu ya kak? Wkwk *elahcurhit
Makasi banyak wejangannya berselimut ceritanya kaaak ♡♡♡♡♡