“Tuan, untuk segala sesuatu ada waktunya, dan kurasa ini adalah waktu bagimu untuk terbangun.” – hlm. 49
*
Judul : Gadis Penenun Mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang
Penulis : Gina Gabrielle
Desainer Sampul : Uly Novita Andrian Siahaan
Penerbit : Inner Child Crowdfund Publisher
Cetakan : Pertama, 2016
Jumlah Halaman : 266 halaman
ISBN : 978-602-74865-0-8
*
“Konon katanya, pada suatu tidur,
kau bisa sampai ke suatu tempat yang disebut Ujung Pelangi.
Di sana ada seorang gadis dengan wajah tertutup cadar
yang akan menenunkan Mimpi untukmu…”
Seorang pria dengan Hati luka melihat kertas terbang dalam Mimpinya.
Ia mengikuti arah kertas tersebut terbang, dan sampai ke Lembah Es.
Ia menyangka Hatinya akan sembuh, namun ternyata
Lembah Es hanyalah tempat untuk mendinginkan Hati.
Di lain tempat, tanpa ia ketahui, langit memar. Dunia terancam hancur, dan pria itulah yang dipilih untuk menyelamatkannya.
Tapi, karena tidak sanggup lagi menanggung sakit,
Ia memutuskan untuk selama-lamanya membekukan Hati di Lembah Es.
Lalu langit pun retak, dan hendak runtuh.
*
“Terkadang kau harus percaya tanpa mengetahui, Tuan.” – hlm. 51
Seorang pemuda yang hatinya terluka, mengikuti kertas terbang yang ada dalam Mimpinya kemudian tiba di Lembah Es. Dia pikir, Lembah Es bisa menyembuhkan hatinya, tetapi ternyata tidak. Di luar sana, langit retak dan Raja Kasih menitahkan dirinya untuk menyelamatkan langit. Perjalanan panjang laki-laki yang akhirnya berubah wujud menjadi kura-kura itu dimulai. Ditemani Kol. Ibri, burung hitam dengan bulu putih di bagian bawah tubuhnya, kura-kura tersebut berkelana untuk menyelamatkan langit dan menyembuhkan hatinya.
*
Kisah yang sama totally unpredictable. Cerita fantasi dalam novel ini mampu membuat daya imajinasi pembaca berkelana, menggambarkan tiap detil yang ada pada cerita. Kastil Masa Lalu, Istana Masa Kini, kemudian Negeri Bawah Danau hingga Ujung Pelangi. Bacalah novel ini di malam hari, ketika pikiranmu mampu berkelana lebih jauh dan membawamu berkeliling dengan kura-kura pengelana dan Kol. Ibri.
Karakter-karakter yang muncul di novel ini memiliki masalah masing-masing, dan setiap masalah yang ada, meskipun diceritakan dalam konteks fantasi, sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Manusia Bintang yang meredup karena orang-orang sekitar yang memanfaatkannya, Putri Boneka yang menjadi murung karena merasa orang tuanya tidak menganggapnya lagi, dan masih banyak yang lainnya.
Bagian favorit saya adalah ketika Kura-kura Pengelana dan rombongan tiba di Kastil Masa Lalu dan berusaha melihat masa depan. Noorannee adalah salah satu tokoh yang tidak mudah dilupakan. Di sana, rombongan pergi ke Liang Hati Terdalam untuk mencari Noorannee. Percayalah, saya tersenyum ketika membaca bagian ini. Bagaimana Noorannee harus ditemukan supaya bisa menyentuh hati dan perasaan kita dan menyalurkannya pada Anggra, agar jam kristal bisa bergerak kembali.
Dari novel ini, kita belajar bagaimana cara memaafkan dan berdamai dengan diri sendiri untuk menyembuhkan luka hati. Cerita dengan pesan moral yang indah dan diceritakan dengan kemasan yang juga indah.
Terima kasih untuk @rachaelslibrary untuk program BookCrossing-nya sehingga saya bisa membaca kisah apik ini. Untuk kamu yang ingin ikut membaca buku-buku keren lewat bookcrossing, sila kunjungi @rachaelslibrary. Ah ya, novel ini saya rekomendasikan untuk penyuka cerita fantasi dan slice of life. Remaja dan dewasa, saya rasa cocok membaca novel ini.
Favorite quotes :
-
- “…kita hidup di negeri yang penuh dengan kemustahilan.” – hlm. 86
-
- “Ia berkata bahwa pasir yang dianggap tak berarti pun bisa menjadi mutiara saat bertemu dengan kerang yang tepat. Tikus pun bisa menjadi harimau saat bertemu dengan orang yang tepat.” – hlm. 86
-
- Tetapi Raja Harimau Putih kini sudah mengerti untuk tidak terlalu memedulikan perkataan orang lain tentangnya—mereka terlalu mudah berubah pikiran. – hlm 178
-
- Aku rasa, Temanku, saat kau mempunyai seseorang untuk dicintai kau akan memiliki keberanian. Dan, saat kau dicintai, maka orang itu akan memberimu rasa kepercayaan yang kuat. – hlm. 226
-
- “Ahem. Tuan, sebenarnya Hatimu sudah bisa sembuh sejak lama. Kau sendirilah yang tidak mau membebaskan Hatimu dan mengizinkannya sembuh. Sesungguhnya, tidak ada kekuatan yang bisa menyembuhkanmu jika kau tidak menghendakinya.” – hlm. 241
- “…Saat kau mengubah dirimu, kau juga mengubah dunia.” – hlm. 242
Leave a Reply