Photo by David Dibert on Unsplash
.
.
26. have you ever realized that you’ve been living this long?
Setahun dari angka dua puluh lima ke dua puluh enam berjalan begitu cepat dan ketika saya menoleh ke belakang, saya sadar bahwa waktu satu tahun tidak dapat diulang lagi. Kemudian pelan-pelan kita akan mulai mengingat apa yang pernah kita lakukan dan apa yang tidak kita lakukan. Siapa yang hadir dalam hidup kita dan siapa yang pergi dari hidup kita. Pelajaran apa yang bisa kita ambil dalam setahun belakangan dan apa yang kita berikan pada orang-orang di sekitar kita. Setahun berlalu, dan saya tetap menjadi saya yang punya serentetan keinginan terhadap diri yang belum terpenuhi dan juga yang sudah berhasil dipenuhi.
Beberapa jam sebelum jatah hidup saya berkurang hari ini, saya merusak perkara self-love yang sedang saya pelajari selama ini. Saya melihat orang lain dengan apa yang mereka miliki, saya melihat terlalu banyak, saya menengadah terlalu banyak. Saya sibuk melakukannya sampai-sampai lupa bahwa saya baru saja membuang waktu lebih banyak untuk hal yang tidak akan membawa saya ke tempat yang saya inginkan.
Saya mengulang kembali dari awal, mempelajari diri, menerima diri sendiri, mengeliminasi apa yang tidak memberikan kemajuan, evaluasi, bersyukur pada apa-apa yang saya terima dalam hidup. Hidup akan jadi sangat-sangat mudah jika semua itu dapat kita lakukan dengan mulus, bukan? Tapi tidak ada jalan yang seratus persen mulus. Maka ketika saya harus belajar lagi, meski dengan ritme yang lebih lambat dari orang lain, meski dengan cara yang sangat mendasar, meski dalam waktu yang sedikit lebih lambat dari kebanyakan orang, seharusnya semua nggak masalah.
Momen ulang tahun, seringkali menjadi pengingat bagi saya bahwa hidup punya batas waktu. Kita diberikan waktu secara cuma-cuma dan waktu itu terus berputar. Bagaimana kita menggunakan itu dengan sebaik-baiknya? Bagaimana cara menggunakan waktu untuk menjadi sebuah pribadi yang utuh? Tidak pernah mudah, tapi bukan berarti kita tidak bisa mencoba. Saya masih mencari tahu, seperti apa diri ini, dengan mimpi-mimpi yang belum terealisasi, dengan penyesalan dan kesalahan diri sendiri yang harus dimaafkan, dan hal-hal lain yang belum bisa dilepas atau belum bisa digapai.
Terlepas dari segala penyesalan, self-blaming, dan kegagalan dalam menerima serta mencintai diri sendiri, saya patut merasa bersyukur dan bangga. Untuk tetap bernapas, tetap bertahan. Semoga kita selalu sadar bahwa hidup tidak selalu diliputi dengan kebahagiaan, ada amarah, kesedihan, dan hal negatif lainnya yang juga harus kita rangkul bersama. Tapi kita tidak boleh lupa untuk terus menciptakan kebahagiaan-kebahagiaan kita sendiri.
Let’s love ourselves again, in order to share the love to the others. Please keep breathing, be happy, be kind, love each other, gives hug more to the people you love, and regret nothing.
happy birthday to me. semoga tahun ini segera bertemu Bangtan. []
Leave a Reply