“You simply brought c o l o r s into my life.”
∞
Kamu kuning.
Kala pertama datang dengan seribu satu keriangan. Dengan senyum yang tidak pernah lupa kamu sematkan, setiap kali kamu duduk di sampingku. Kamu kuning, karena kuning selalu terlihat cerah dan riang, membahagiakan. Pun kamu.
Kamu hijau.
Ketika kamu mendengarkan apa-apa yang kuceritakan. Keluh kesah, masa lalu, masa kini, kekhawatiran masa depan, dan semua-semuanya. Kamu yang duduk diam, mendengarkan dengan saksama, kemudian mengucapkan kata-kata sederhana; adalah kamu yang seperti padang rumput. Yang menyejukkan hati sepanjang aku mengedarkan pandangan ke depan.
Kamu kelabu.
Monochrome. Hitam atau putih. Atau kelabu. Begitu yang sekilas kulihat ketika aku melihatmu. Mungkin banyak orang tidak suka warna monokromatis, tetapi aku cukup mengagungkannya. Maka ketika kamu adalah hitam, putih, atau kelabu, aku tetap ingin menarikmu serta.
Kamu merah darah.
Ketika mimpi-mimpi dalam otakmu kamu biarkan membara, kemudian membakar dirimu, membuat semangatmu tidak pernah padam di tiap harinya. Usahamu. Oh, merah darahmu juga muncul ketika kamu salurkan sebagian semangat untukku. Dan aku mensyukuri itu.
Kamu biru.
Ketika sendumu berseru, meski kadang terdengar bisu. Bagian ini, aku tidak ingin banyak jabarkan. Bagian ini, biar hanya aku yang tahu.
Kamu, warna apa saja yang bisa aku temui.
Ungu, ketika aku tidak bisa menebakmu.
Oranye, ketika candamu pudarkan sedihku.
Merah jambu, ketika kamu bilang ‘aku sayang kamu’
c
23 Februari 2016 10:13 p.m.
In attempt to accomplish 100 Prompts Writing Challenge; #72 – Colors of Love
100 Writing Prompts Challenge of 2016 – dhamala shobita
[…] Colors of love […]
dhamalashobita
Halo, Sher! Salam kenal! Panggil aja Mala, kalau Dhamala kepanjangan. xD
Terima kasih atas kunjungannya yaaa. Hehehe. :))