Powdery Snow (Konayuki) by dhamalashobita * “In the season when powdery snow falls, we always lose each other. Even if we see the same sky lost in the crowd, even if we both freeze alike in the cold wind.” – Remioromen’s Konayuki –
Tag: Short Story
Lewat Suara Lirih dan Setetes Darah by dhamalashobita * 1:58 Kamar apartemen tanpa cahaya, gorden yang berkibar tertiup angin, beberapa bungkus keripik yang bertebaran dekat sofa lengkap dengan remahannya, botol-botol vodka kosong dan beberapa yang terbelah dua, dengan sisa-sisa likuid di lantai serta pecahan botol...
credit : www.soultravelmultimedia.com Ketika Kau Merasa Rindu by dhamalashobita * “Lalu, di mana aku bisa menemuimu, ayah?” *
Come Home by dhamalashobita Lagu itu tidak pernah sesyahdu lagu-lagu balada lainnya. Tidak ada suara orkestra ramai yang melatarbelakangi nada-nada berlirik tersebut. Suara tuts-tuts piano adalah satu-satunya yang terdengar di belakang suara Ryan Tedder di awal lagu. Itu pun hanya berupa chord yang dibunyikan bergantian....
How Does It Feel? by dhamalashobita * Pertama kali aku melihatnya menangis adalah saat pemakaman ibunya enam belas tahun lalu. Ditemani aroma tanah basah karena hujan satu malam sebelumnya, juga aroma embun yang menempel di dedaunan. Hari itu, hingga senja tiba, dia tak kunjung bangkit...
source : wordbypicture.com Jill’s 4 a.m. Thought by dhamalashobita * Angin malam yang berhembus tanpa suara, kaleng bir kedua yang nyaris kosong, Converse merah yang talinya terjuntai acak, serta pikiran-pikiran pukul empat pagi.
by dhamalashobita * Jangan jatuh cinta pada penulis…
“Lightless” by dhamalashobita *
Ini hadiah April dari si kece @margaretanyiit hehehe xD
“Nothing” #WinterStory ¶ Dhamala Shobita Storyline © 2014 * “Cinta pertamaku sesejuk angin musim semi. Aromanya tercium seperti kayu mapel yang terkena air bekas lelehan salju. Senyumannya merekah seperti bougenville merah jambu yang baru saja bermekaran di hari ketiga musim semi.” – Celesta *