Books' Reviews Writings

[Review & Giveaway] Blogtour Drama Mama Papa Muda

dhamalashobita

est. 1993. author. stationary addict. wanderer. half unicorn, half hooman.

Related Posts

14 Comments

  1. [PENGUMUMAN] Pemenang Giveaway Drama Mama Papa Muda

    […] ada rumah-rumah lain yang mengadakan giveaway ini. Minggu kedua ini di dhamalashobita.com, klik di sini untuk menguji keberuntungan selanjutnya! […]

  2. Muliyani Pily

    Nama : Muliyani Pily
    Ig/twitter: pilymuliyani/pily08
    Domisili: medan

    Anak yang hidup dimana saja
    Menurut saya, itu harus d terapkan pada anak. Bukan pada saat dia lahir, tapi pada saat dia hadir dan mulai berkembang di rahim. Karena itu merupakan tntg kebiasaan, agar ia terbiasa. Jika memang nnti suatu saat hidupny berat ia sudah tidak canggung dgn itu. Jd saya semasa hamil pernah berfikir begini, walaupun sgt merasa kepanasan pd saat hamil besar, saya selalu mengusahakn utk tidak menghidupkan kipas angin karena saya merasa bhwa kndisi yg nyaman akan d terima oleh siapa aja, sdangkan kndisi yg tidak nyaman pasti hnya org yg hebat yg mampu lewat dan mnghdpi itu.
    Terima kasih

  3. nur amelia

    Nama: Nur Amelia | Twitter: @ameru_no_egao | IG: @nurameliasari89 | Domisili: Indramayu

    Hai Kak, belum menyerah ikutan givraway Buku Drama Mama Papa Baru, karena aseli buku ini menarik sekali.
    Perkenalkan saya Amel, baru punya anak satu usia 20 bulan.
    Mengenai pertanyaan “Apakah saya (akan) memperbolehkan anak saya bermain apa saja dan dimana saja, termasuk kotor-kotoran dan basah-basahan?”

    Kalau saya dan suami memperbolehkan anak saya bermain apa saja, tapi ada terms & conditions yang berlaku, yaitu:
    1. Anak dalam keadaan sehat. Kalau lagi sakit, ya main di dalam rumah dulu aja..
    2. Bermain sesuai usianya. Kalau bayi, mending jangan main tanah-tanahan dulu, soalnya bayi masih tahap perkembangan oral jadi semua benda dimasukkin ke mulut.
    3. Diawasi. Saya biarkan anak saya bermain di halaman, tanpa alas kaki, karena itu bagus buat indera peraba (sensory) di kakinya. Tapi pastikan tidak ada paku atau barang berbahaya lainnya.
    4. Setelah bermain, bersihkan diri anak dan juga saya, berupa cuci tangan-kaki atau bahkan mandi kalau emang kotor sebaju-baju, misal saat menyiram tanaman. Anak saya kadang suka menyiramkan air ke tubuhnya, padahal itu air tadahan hujan atau AC yang digunakan buat nyiram tanaman. hahaha.. puyeng tapi dibawa enjoy ajalah.. T.T

    Btw, kalau habis aktivitas outdoor gitu, makannya jadi banyak.. hihihi.. bunda senang jadinya.. ^^

  4. Ade Delina Putri

    Ade Delina Putri
    Twitter/Ig: @adedelinaputri
    Surabaya

    Aku membolehkan anakku main dimana saja, karena itu akan melatih sensori dan motoriknya dengan bagus. ASALKAN tetap dalam pengawasan orang tuanya atau orang dewasa terdekatnya. Aku tidak membebaskan anakku main di luar sendiri. Secara zaman sekarang khawatir karena banyak penculikkan anak. Dan kalau diawasi, juga akan lebih cepat tanggap kalau ada sesuatu yang membahayakan.

    Aku juga lihat kondisi anakku, apakah memungkinkan untuk dia main di luar. Kalau kondisinya sehat, ya bebas main di mana saja. Kalau sakit apalagi sakitnya karena virus atau bakteri, ya nggak kubolehkan.

  5. Melati Ismaila R

    Nama : Melati Ismaila Rafi’i
    IG/Twitter : @ismailaraa
    Domisili : Yogyakarta

    Saya masih seorang mahasiswi yang belum pernah terjun ke dunia parenting. Akan tetapi pengalaman hidup dari orang-orang sekitar sedikit banyak memberikan saya pemahaman.
    Jika kelak saya mempunyai anak, saya akan membebaskannya bermain dimana saja. Dengan bermain secara bebas, dia akan menemukan diri dan dunianya. Dia akan belajar banyak hal dari alam, dari kesalahan yang dia lakukan, jatuh misalnya. Tentu saja juga termasuk bermain kotor dan basah-basahan. Dia akan mengerti kalau suatu saat saya melarangnya bermain basah-basahan, karena dia pernah mengalaminya. Jika kita melarang sesuatu tanpa dia tau konsekuensinya, maka suatu saat masih mungkin dia melakukan hal itu tanpa sepengetahuan orang tuanya.
    Namun, arti kebebasan ini juga bukan berarti bebas begitu saja. Pengawasan tentu juga penting dilakukan. Selain untuk menjamin keamanan, kita juga akan lebih memahami karakter anak kita.
    Oleh karenanya, saya sangat penasaran dengan buku “Drama Mama Papa Muda” yang pastinya akan membuka mata saya yang belum menikah ini tentang berbagai pengalaman menjadi istri dan orangtua.
    Terimakasih 🙂

  6. Rigita Cahyani

    Nama : Rigita Cahyani
    Twitter : @Rigita2110
    Domisili : Surakarta

    Kalo nanti aku udah nikah dan punya anak, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk tidak membatasi anakku selama itu adalah hal yang baik. Biarkan si kecil menumbuhkan kreativitas dan rasa ingin tahu yang besar sejak kecil untuk masa depannya nanti. Namun, itu juga perlu kontrol dan pengawasan dari orang tua serta kondisi anak. Dia bebas bermain asal saya ada bersamanya dan kondisi anak sedang fit

  7. Hamdatun Nupus

    Nama : Hamdatun Nupus
    Domisili : Depok, Jawabarat
    Akun Twitter : @HamdatunNupus
    Link Share : https://twitter.com/HamdatunNupus/status/973868795633664000
    Jawaban :

    Aku memiliki 3 orang keponakan yang usianya nyaris sebaya (4th, 5th & 6th) dua laki-laki dan satu perempuan yang ketiganya tentu memiliki karakteristik & sifat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Apalagi mereka juga terlahir dari orangtua yang berbeda, sehingga lingkungan tumbuh kembang mereka pun berbeda.

    Dari pengalaman itu aku pun tidak bisa memperlakukan mereka secara sama. Mengenai kebebasan kegiatan, aku cenderung yang agak sedikit membatasi untuk yang satu dan memberikan keleluasaan untuk yang satunya lagi. Karena perbedaan-perbedaan tersebut.

    Dan jika aku menjadi orang tua nanti, sebelum membebaskan mereka untuk melakukan apapun atau pergi kemanapun. Aku harus memastikan lingkungan yang mereka diami memang lingkungan yang baik untuk tumbuh kembang mereka dan memastikan turut serta mendampingi mereka. Karena sebagai orangtua tentu nantinya aku harus mengarahkan anak-anak ku sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Dan cara untuk mengetahui potensi tersebut ya dengan melibatkan mereka dengan beragam kegiatan positif.

  8. dinanwiyantika

    Nama : Dinan Wiyantika
    Twitter : @dinan_wiyantika
    Domisili : Sleman,DIY

    Jawaban : Kelak aku akan memberikan kebebasan pada anak-anakku untuk bermain apapun dan di mana pun. Karena itu akan memberikan kesempatan mereka untuk belajar, berekspresi dan berinteraksi dengan lingkungan. Namun dengan catatan setiap apapun yang mereka lakukan masih dalam batas yang wajar dan dalam pengawasan orang tua.

  9. Riza Putri Cahyani

    Nama : Riza Putri Cahyani
    Twitter : @Zhaa_Riza23
    Domisili : Bogor
    Jawaban : Kalau aku menjadi orangtua suatu saat nanti aku akan membebaskan anakku bermain dimana saja. Alasannya karena orangtuaku dulu memberikan aku kebebasan itu dan aku merasakan manfaatnya sekarang. Aku tumbuh menjadi anak berani, tidak takut menghadapi hal baru, dan mudah beradaptasi. Contoh kecilnya adalah aku dibebaskan bermain hujan-hujanan. Sekarang aku tidak memandang hujan sebagai masalah tapi itu sebuah rahmat. Aku tidak pernah takut sakit saat main hujan karena memang hujan tidak menyebabkan sakit. Orangtuaku dulu tdk pernah memarahi aku saat aku pulang dari sawah dengan baju penuh lumpur. Mereka justru bertanya apa yang aku lakukan? Dan kalimat yang paling aku ingat adalah, “kayaknya seru banget tadi kakak mainnya dari ujung rambut sampai ujung kaki lumpur semua, seneng ya nak? Tapi jangan rusakkin padi orang ya kan kasian bapaknya capek rawat padinya nanti kita gak bisa makan kalau gk ada beras”. Karena aku merasakan bahwa seorang anak itu membutuhkan sarana eksplorasi untuk tumbuh kembangnya. Seorang anak mengharapkan kebebasan itu bukan untuk dilarang-larang melakukan suatu hal. Tapi sebagai orangtua aku ingin lebih mengarahkan bukan melarang, seperti yang dilakukan orangtuaku. Aku ingin anakku tumbuh menjadi seorang anak yang menghargai suatu hal sekecil apapun itu. Dengan bermain di luar, aku ingin ia menjadi banyak bertanya dan banyak tahu sehingga pengetahuannya luas.

  10. widyaarumcrystiari

    Nama : Widya Arum Crystiari
    Twitter : @WidyaArumC
    Domisi : Pare-Kediri-Jawa Timur

    Perkenalkan kak, saya Widya. Jika saya menjadi orang tua, saya justru akan mengajak anak-anak saya untuk mengeksplor dunia luar seperti mengajari mereka tentang indahnya mencintai alam contoh kecil mengajak mereka menanam tumbuhan dsb. Pengawasan/kontrol terhadap anak itu memang penting namun bukan berarti harus melarang setiap hal yang mereka kerjakan. Saya perbolehkan selama masih pada takaran aman artinya tidak membahayakan keselamatannya.

  11. Samuel Edward

    Nama : Samuel Edward

    Akun Twitter : @SammyAddward

    Akun Instagram : @sammyaddward

    Domisili : Bandung

    Jawaban : Tentu saja saya akan memperbolehkan anak-anak saya bermain apapun & di manapun, bahkan dengan siapapun.
    Karena, setiap orang diwajibkan Tuhan untuk menjadi pemimpin alam & seluruh ciptaan-Nya. Bagaimana seseorang dapat menjadi pemimpin yang mumpuni jika dia banyak tidak tahu & mengenal apa yang ia akan pimpin?
    Karena itu, saya mendorong & bahkan mengharuskan anak-anak saya mengetahui & mengenal sekomprehensif & seholistik mungkin sebanyak mungkin hal di dunia ini. Dan itu dengan cara memotivasinya agar mau bermain apapun di manapun & dengan siapapun.
    Tentu saja, saya & isteri saya akan mengawasi secara amat ketat & melekat. Sebab, kami berdua punya kewajiban bukan saja untuk melindungi anak-anak kami, tetapi juga untuk membimbing mereka supaya mereka tidak salah informasi, dan agar mereka mengetahui kebenaran yang sesungguhnya tentang apapun & siapapun yang mereka temui.

  12. Lenny

    Nama: Lenny
    Akun Twitter: @justlynn23
    Domisili: Tapin

    Dalam buku ini, ada tulisan berjudul “Anak yang Hidup di Mana Saja”. Jika kamu menjadi orangtua kelak, apakah kamu akan memperbolehkan anakmu bermain apa pun dan di mana pun (misalnya, berkotor-kotoran dan basah-basahan) atau tidak? Jangan lupa sertakan alasannya, ya.

    Jawaban: Sangat memperbolehkan. Karena lebih baik anakku bermain berkotor-kotoran dan berbasah-basahan daripada bermain gadget saja. Aku miris sekali lihat anak dibawah umur bermain gadget. Padahalkan bermain dengan alam itu akan lebih baik untuk anak, lebih menyenangkan, anak lebih peduli lingkungan sekitarnya, dan akan membuat anak lebih kreatif. Jadi aku akan sangat memperbolehkan anakku untuk bermain apa pun dan dimana pun. Aku akan membebaskannya selama itu baik untuknya.

  13. Heizyi

    Mbak Pungky itu, blogger favoritku. Caranya nulis dan cerita, bikin ngerti dan bahasa nya juga santai. Asyik ^^

    1. dhamalashobita

      Iyaa asyik banget Mbak Pungky kalo cerita ya 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: