Photo by David Dibert on Unsplash
.
.
26. have you ever realized that you’ve been living this long?
Photo by David Dibert on Unsplash
.
.
26. have you ever realized that you’ve been living this long?
Hari Perempuan Internasional mengingatkan saya pada para perempuan-perempuan hebat yang berada di sekitar saya. Bukan, mereka bukan Frida Kahlo, Najwa Shihab, atau Ibu Sri Mulyani. Tapi saya tahu mereka tidak perlu menjadi Frida Kahlo, Najwa Shihab, atau Sri Mulyani lainnya untuk dapat menjadi wanita hebat.
Saat saya memulai tulisan ini, saya nggak tahu apakah bisa menyelesaikannya sebelum tahun 2018 berganti.
Apakah kamu sudah merasa bahagia beberapa waktu belakangan?
Topik tentang kebahagiaan ini saya akui bukan perkara gampang untuk dicapai atau dirasakan. Berapa dari kita yang mungkin masih kesulitan mendefinisikan kata bahagia bagi diri kita sendiri. Saya sendiri masih merasa seperti itu. Jika saya sendiri mencoba menjawab di atas, saya akan jawab “belum”.
Sejak album baru BTS, Love Yourself: Tear, dirilis dengan title track Fake Love, 18 Mei lalu, saya mendengarkan lagu itu nyaris setiap hari. Selain untuk menambah jumlah stream di Spotify, alasan utamanya adalah karena lagunya yang memang adiktif sekali di telinga saya. Meskipun saya mencak-mencak ketika memainkan lagu itu di Superstar BTS. Ya gila sih, lagu versi full di game harus diulang sampai 15 kali. Mau muntah nggak, tuh.
Anyway, sebenarnya apa kaitannya judul tulisan ini dengan lagu baru BTS? Jika kamu ada di dunia BTS bersama para Army, kamu mungkin sudah tidak asing dengan teori dan analisa lirik. Tapi saya lemah masalah teori ataupun analisa lirik. Tulisan ini hanya pemikiran yang bertengger berhari-hari selama mendengarkan Fake Love.
“You left plenty of room for what might happen, and somehow lost track of what was happening.”
*
Beberapa orang mungkin pernah mempunyai mimpi yang besar, jauh sebelum kita tumbuh dewasa. Jauh sebelum masalah mengenai iuran-iuran bulanan dan pandangan orang lain menjadi sesuatu yang harus dipusingkan nyaris setiap hari. Jauh sebelum pikiran kita dipenuhi dengan hal yang itu-itu saja, yang sebenarnya bukan merupakan standar kehidupan.
I used to have a big dream, and still do. Until I realize, “why am I living in such an ordinary life? I could be better than this.”. Then I forget how to dream again.
“Make yourself a priority once in a while. It’s not selfish. It’s necessary.”
*
“It’s not selfish to love yourself, take care of yourself and to make your happiness a priority. It’s necessary.” – Mandy Hale
*
Happy new year 2018!
Another quizzes!